"Lihat gunung itu sangat indah ya ….”, itu lah kesan saat kita menggambarkan keindahan pemandangan alam pegunungan yang terhampar luas dihadapan kita.
“Hmm……tahukah kalian bahwa gunung itu sebenarnya tak seindah mata kita memandang ? mungkin nada itu terkesan kita tidak menghargai keindahan, bahasa kerennya tidak romantis. mata kita sering tertipu dan terpaku hanya pada pandangan zahir saja, padahal ada hal lebih dalam yang bisa kita jabarkan. “ ketika kita mendekati gunung itu … maka semakin nyatalah bahwa gunung itu tidak seperti saat ketika kita….. berdiri dari kejauhan dengan mata telanjang, coba kita lihat dengan teropong, disitu akan terlihat bahwa gunung itu begitu terjal …. Semakin ke atas semakin terjal dan curam…..”, dan kita juga bisa melihat orang yang coba mendaki, mata kita tertipu lagi sepertinya mudah pendakian itu.“ Tahukah ….. yang di lihat itu hanya sebagian kecil yang mungkin akan dihadapi, bila kita mendekati dan mendaki gunung itu “. “ Masih banyak yang tak dapat kita tebak disana , mungkin saja ada hewan buas dan berbisa, mungkin saja kita bisa terpeleset dan jatuh … atau kita tersesat …. semua itu….. tidak menutupi terhadap berbagai macam – macam kemungkinan…!”dan “ Mungkin tidak semua orang bisa mendakinya.
Pada dasarnya semua orang mampu untuk mendakinya ….. hanya tinggal dirinya saja ….apakah ia berniat atau tidak ….. yah….tentu saja semua itu tak lepas dari takdir Allah … yang mengizinkan diri manusia itu untuk dapat mencapai puncak itu….!“.
Mengertikah kita …. Apa yang kumaksud dari semua penjelasan tadi ? “
“ itulah pernikahan …..” “ Ya ….. bila sepasang kekasih yang belum menikah atau lagi berpacaran akan merasakan hal yang sama saat melihat gunung itu dari kejauhan……begitu indah dan seakan-akan menggambarkan sebuah harapan yang indah dimata mereka….!”.
“ Namun manakala mereka mulai mendekati gunung itu maka mereka akan mulai gamang dan cemas ….. apakah mereka mampu untuk mendaki menuju puncak harapan itu !”.
“ Gunung yang tadi indah ….. kini telah berubah menjadi bebatuan yang terjal dan curam dengan segala macam ancaman……baik hewan buas maupun yang berbisa dan sebagainya……..itulah awal dari suatu pernikahan ”.
“ Sanggupkah kita mendaki puncak harapan "?? “ Takdir Allah memang telah tertulis, …… takkan mengubah nasip manusia kecuali manusia itu mau berusaha dan berdoa pada-Nya…….. itu keyakinan pertama saat kita akan memulai semuanya !. manusia tidak dapat mendaki puncak harapan itu seorang diri, karena ia membutuhkan teman dalam hidupnya …… bergandengan tangan , saling menjaga, saling mengingatkan, saling memperhatikan, saling memberi semangat, saling menghibur …… intinya adalah saling berbagi rasa dalam kebersamaan !”
"Ya Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu"
Ya Allah… Aku tidak meminta orang yang sempurna, namun aku meminta seorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya menjadi sempurna di mata-Mu
( Sumber ; Inspirasi pagi )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar