Cerita tentang trip 3 pulau part 1 sudah tanyang 2tahun yang
lalu, jiahh tayang kayak sinetron aja, dan baru sempat melanjutkan cerita nya,
meskipun sudah basi ( emang makanan basi) tapi ga apa apa dech, itung itung
bermemori dan sedikit mengenang ( baper dikit gpp kan).
Di cerita awal di ceritakan perjalanan trip ke Lombok lewat
jalur darat dengan kebo merah putih ( touring)untuk trip ke pulau Sumatra ini
tepatnya ke padang, meskipun saya kelahiran pulau sumatera ( lampung namun
belum pernah menjelajah pulau Sumatera, bahkan lampung aja belum banyak yang
saya datengin, justru 95% pulau jawa sudah saya datangin.
Ceritanya waktu itu dapat tiket promo dari merpati airlines
kalau ga salah, lupa pastinya, karena waktu berangkat pesawat di alihkan naik
tiger air lines karena merpati di tutup. Seminggu setelah touring ke Lombok
kami berangkat ke padang, kami dari Jakarta ber 4, mestinya sich ber 5 karena satu teman kami ga dapat cuti
jadinya batal berangkat. Sebelum berangkat saya sudah hubungin teman di padang untuk
di cariakn rental mobil dan minta petunjuk tempat tempat yang rekoment untuk di
kunjungin, trip ini bisa di bilang trip dadakan, itinerary go show aja, ga
sempat buat itinerary secara waktu nya buat persiapan touring yang sudah
direncanakan lebih dulu, pulang dari touring waktu habis buat slesai kerjaan,
meskipun serba dadakan trip tetap menyenangkan kok.
Tiba di padang kami menuju rumah salah satu temen kami, kami
sampai sana siang pas jam makan siang, dan ternyata tuan rumah sudah menyiapkan
menu khas padang (terima kasih uda Rico yang sudah nyiapin makan siang buat
kami), sore nya kami diajak ke gunung padang, kono ceritanya di gunung padang
ada makan siti nurbaya ( tau dong cerita tentang siti nurbaya, dulu ada filmnya
di TV), dari gunung padang kita bisa melihat pelabuhan teluk bayur, kota
padang, sayangnya kita ga bisa liat sunset. di gunung padang ini di buat
semacam taman gitu, ada hamparan rumput, dengan pohon2 yang rindang jadi adem,
gunung padang ga terlalu tinggi kok,
tepatnya sich bukit, untuk menuju puncak kita meniti tangga2, turun dari
gunung padang kita ke pantai padang, di pantai padang banyak warung warung yang
jual jagung bakar, sambil makan jagung bakar kita bisa menikmati sunset,
berhubung kami mau makan es durian jadi kami hanya menikmati sunsetnya aja,
puas menikmati suset lanjut minum es durian, es durianya memang mantap,
durianya berasa cocok buat kami yang semuanya penyuka durian. Kenyang menikmati
es durian masih ada satu kuliner lagi yang wajib kami coba dan ini makanan favotir
si mas, sate padang kalau di padang meraka nyebutnya cukup sate ga ada kata
padangnya lho, sate KMS di jalan patimura kalau
warungnya tenda biasa tapi
pembelinya rame, katanya sich ini sate paling enak, dan memang enak .
|
sunset di pantai padang |
Hari kedua kami ke
pantai air manis, sebelum ke sana kami sarapan dulu kupat / lontong sayur
padang, memang beda rasa lontong sayur disini sama di jakarta, tentunya lebih
enak di tempat asalnya apalagi ada gulai pakisnya. Jalan menunu pantai air
manis benar2 ajib, jalan kecil berkelok kelok dengan tebing cukup curam, tiba
di pantai air manis ga terlalu rame mungkin karena kami datang masih pagi,
pantainya bersih ada permainan air dan ada pulau di tengah kalau saat surut kit
bisa jalan kaki menuju pulau itu, tapi kami ga kesana karena kami disini ga
lama, kami lihat patung malin kundang yang jadi icon pantai air manis. Di dekat
patung pantai air manis ada warung2 yang menjual kelapa muda, dipantai memang
enak minum kelapa muda apa lagi cuaca mulai panas.
|
batu malin kundang |
Hari ini perjalanan kami masih cukup panjang,
kami akan ke puncak lawang melihat danau maninjau dari ketinggian, kami makan siang di rumah makan padang kalau
disini disebut rumah makan aja lho ga ada padangnya, rumah makan ini cukup
terkenal juga terlihat ramenya yang makan sayangnya saya lupa nama rumah
makanya, yang penting rasa dan harganya ga terlalu mahal lho, awalnya saya kira
mahal secara rumah makanya besar dan bagus. di jalan menuju danau maninjau ada
warung warung yang jual jajanan khas padang kue pinyaram, jajanan ini dari ketan
hitam mirip kue cucur.
|
sarapan lontong sayur padang |
tiba di puncak
lawang cuaca mendung alhasil kami ga bisa melihat danau maninjau keseluruhan
karena tertutup awan. karena cuaca
kurang mendukung kami melanjutkan perjalanan menuju bukit tinggi, sebelum ke
bukit tinggi kami ke kelok 44, tapi ga sampai kelok 44, di kelok 25 kami balik
arah menuju bukit tinggi. Tiba di bukit tinggi sudah maghrib kami nongkrong2
aja di jam gadang, malam kami nginap di bukit tinggi, kami dapat hotel yang
family room dengan 2 kamar, 1 bad buat
ber 3, kebetulan kami 3 cowok 3 cewek.
Hari ke 3 di bukit tinggi, setelah sarapan di hotel tujuan
pagi itu ke ngarai sianok dan gua lobang jepang,
|
jam gadang malam hari |
kami hanya melihat ngarai
sianok dari lubang jepang karena keterbatasan waktu, jalan menuju ngarai sianok
cukup jauh. Gua lobang jepang banyak ruangan ruangan waktu kami kesana sedang
dalam perbaikan, ada beberapa ruangan yang mau di fungsikan untuk café café. Di lobang jepang kami ga lama lama karena
waktu terbatas dan kami mau menuju lembah harau ini tujuan utama kami, karena saya penasaran dengan keindahan lembah harau, dari bukit tinggi ke
lembah harau perjalanan kurang lebih 2 jam, lembah harau terletak di kabupaten
limapuluh kota dekat dengan payakumbuh,
Tiba di lembah harau saya benar2
takjub, lembah harau memang indah, nyesel kesana waktu terbatas, ga bisa
nginep, sempat kita mau nginep tapi setlah di perhitungkan dengan jadwal
pesawat kami besok jadinya batal dech nginep, padahal pengen pake banget nginep
di lembah harau, di lembah harau ada hotel dengan konsep alami, rumah2nya
terbuat dari kayu, ada yang ga pake listrik dan itu yang buat kami tertarik,
merasakan suasana pedesaan. Di lembah harau terkenal dengan 1000 air terjunya,
bener aga sich ada seribu, air terjun di lembah harau memang banyak di tebing yang terlihat dari jalan pun ada air
terjun, lembah harau memang indah masih alami, tebing tebing tinggi dan
hamparan sawah dengan padi menguningnya membuat saya ga bosan melihat keindahan lembah harau, Kami menuju salah satu air terjun yang
tetunya masih alami bahkan belum banyak pengunjung, air terjun ini terletak
dalam hutan, kami melepati hutan hutan dan sempat off road karena jalan
berlumpur untung sopir kami sangat handal, terima kasih anto yang undah ngajak
kami offroad dan melewati kelok 44 itu terapi buat aku yang trauma naik mobil,
sejak kecelakan bus saya jadi trauma naik mobil.
Rasanya belum puas menikmati keindahan lembah harau dan
masih banyak yang belum kami eksplor di lembah harau ini, tapi apalah daya keterbatas
waktu dengan berat hati kami harus meninggalkan lembah harau, suatu saat saya
harus kelembah harau lagi. Sebelum kembali ke kota padang kami ke istana
pagaruyung di…… bangunan istana pagaruyung masih banyak yang asli, disana kita
bisa sewa baju adat minang, kalau mau berfoto foto pake baju adat minang. setelah puas foto2 dengan baju adat minang
dan keliling istana pagaruyung kami menuju kota padang, diperjalanan menuju
padang baru kita diskusi mau nginep dimana, namanya juga itinerary go show,
kami ikutin aja guide kami uni sari dan uda padang, terima kasih uni, uda udah
menemani kami. Sebuah pengalaman buat saya kalau mau ngetrip, mesti mematangkan tujuanya, tempat
menginap, meskipun ada teman yang menemani selama disana, karena tanpa persiapan
matang jadinya ga inget rute rute yang di lewati, nama daerah yang kita
datengin sampai hotel tempat menginap pun saya lupa namanya, selama ngetrip
kami tinggal duduk manis tau2 sampai tujuan bahkan sempat tertidur
diperjalanan, karena jarak satu tempat ke tempat lainnya yang cukup jauh,
alhasil kita cape di jalan dan kurang puas di setiap tempat yang kita datengin,
seperti di lembah harau dan ngarai sianok. Tempat wisata di padang jaraknya
jauh jauh dengan rute yang berbeda.
lanjut cerita ngetrip 3 pulau edisi pulau Sumatra ( padang), setelah
diskusi cukup panjang, sepanjang jalan istana pagaruyung kota padang, kami
pilih nginep di daerah pantai, lagi2 saya lupa nama tempatnya dan nama
hotelnya, yang saya ingat itu di sudah melewati pelabuhan teluk bayur, hotelnya
tepat di pinggir pantai, dengan room model cottage bangunan dari kayu,
cottagenya enak depan kamar ada pohon, ada terasnya, bisa santai2 diteras
sambil liat pantai, sayangnya pantainya kurang bersih jadi engga tertarik buat
nyebur. Owhh iya sebelum kami kembali ke
kota padang kami sempat mampir ( silaturahmi) ke rumah etek nya linggo, rumah
eteknya lingo rumah gadang rumah yaitu
peninggalan kakeknya lingo yang sudah berusia ratusan tahun, rumahnya masih di
kampung deket danau singkarak, sayangnya kami tiba disana sudah malam, jadi ga
bisa melihat dengan jelas indahnya rumah gadang dan danau singkarak.
sebelum ke bandara enggak lupa mampir
ke tempat oleh oleh Kristin hakim, ini agenda wajib trip ke padang. kami belaja
oleh oleh cukup banyak juga habis oleh
olehnya enak enak sich. ini trip terpanjang ku ada satu pulau lagi yang masuk
dalam trip panjang ini yaitu karimun jawa, nanti aku ceritakan di episode berikutnya.
Trip ini juga sebagai hadiah ultah ku tahun 2013, ini hadiah terindah buat ku,
semua ini tak lepas dari sesorang yang slalu mewujudkan apa yang aku
inginkan, maksih ya sudah memberikan apa
yang aku inginkan, terima kasih sudah mengajariku banyak hal, menunjukan ku
indah dan kejamnya dunia.
Suatu say aku pasti kembali ke padang dengan cerita yang berbeda, thanks
buat sari, anto yang sudah menemani kami selama disana, juga buat udah rico
buat jamuan makan siangnya, dan temen2 backacker padang. Tak lupa juga buat
linggo, miko teman seperjalanan yang sangat menyenangkan, perjalanan yang penuh
tawa, ada kalian berdua jadi rame, kapan yaa bisa ngetrip bareng lagi.